Apa itu Food Combining??
Food combining sepenuhnya mengikuti standar pola makan 4 Sehat. Hanya saja, food combining mempertimbangkan juga efektivitas penyerapan zat gizi dan zat fitokimiawi nirgizi dalam makanan. Karena itu, asupan makanan diatur mengikuti siklus alami tubuh. Hal yang paling menonjol dalam food combining adalah kita tidak disarankan menyantap nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah sekaligus dalam satu jam makan.
Pada dasarnya, inti dari food combining mencakup empat hal. Pertama, kita disarankan mengkonsumsi makanan segar dan alami, serta menjauhi makanan yang telah diproses. Sayuran dan buah segar menjadi bagian utama menu sehari-hari. Sekalipun demikian, jangan takut kelaparan, karena kita dibebaskan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, yang bisa membuat kenyang. Lauk-pauk sumber protein, yang bermanfaat pula meningkatkan kegurihan hidangan, tidak boleh diabaikan.
Yang tidak disarankan adalah makanan olahan, karena tidak lagi alami. Seperti makanan kalengan, makanan awetan (sawi asin, manisan buah, abon), dan makanan mengandung food additives (MSG, pewarna sintetis). Kecuali tempe dan yogurt, karena kandungan senyawa fitokimiawinya justru menjadi makin kaya setelah mengalami proses pengolahan. Beras putih slip yang mengalami proses pemucatan, penambahan esens (biasanya esens pandan), dan pengasapan pengawetan tidak disarankan. Paling baik mengkonsumsi beras merah, boleh juga beras putih tumbuk.
Kedua, food combining menegaskan pentingnya menyantap kombinasi makanan mengikuti siklus alami metabolisme tubuh. Berbeda dari kebiaasan selama ini yang hanya mementingkan mendapatkan energi dari asupan makanan, dengan makan semuanya sekaligus secara campur aduk.
Pengaturan kombinasi makanan membuat tubuh lebih hemat menggunakan energi untuk memproses makanan. Dampaknya, tubuh menjadi lebih bugar dan bertenaga. Penghematan penggunaan energi ini juga bermanfaat menghambat kerusakan sel akibat ekploitasi sel dan organ tubuh secara berlebihan. Inilah salah satu alasan mengapa orang-orang yang menerapkan pola makan food combiningumumnya tampak bugar dan awet muda. (Faktor lain, karena mereka banyak mengkonsumsi serat alami dari sayuran dan buah-buahan segar yang juga kaya antioksidan.)
Pengaturan kombinasi makanan penting untuk meningkatkan efektivitas proses pencernaan makanan. Setiap jenis makanan, baik sumber karbohidrat, sumber protein, sayuran, maupun buah, memerlukan enzim pencernaan berbeda. Jika makanan disantap bersamaan atau hampir bersamaan, maka proses pencernaan tidak berjalan efektif, sehingga banyak zat gizi dan zat fitokimiawi nirgizi yang terbuang.
Ketiga, food combining mementingkan keseimbangan asam-basa tubuh. Kesimpulan serangkaian penelitian menyebutkan proses pencernaan makanan berjalan paling efektif jika jaringan tubuh dan darah (bukan lambung) dalam kondisi netral cenderung basa, dengan pH 7,35 - 7,45. Jika tubuh dalam kondisi asam, kita menjadi mudah kembung dan diare.
Keempat, food combining tidak memerlukan takaran konsumsi makanan. Kita bisa makan dalam jumlah lebih bebas, sejauh kombinasinya serasi. Sebagai sarana berdiet, baik untuk mencapai berat badan ideal, diet penyakit, maupun untuk mencapai kesehatan prima, food combining sangat mudah dipraktekkan oleh awam sekalipun. Bekal utama yang paling diperlukan hanyalah kiat makan dengan kombinasi makanan yang serasi.
Namun menurut kenyataannya,, Food Combining ini dikatakan berbahaya! apa benar??
Food combining adalah suatu hobi berbahaya, yang hanya bisa diterapkan bila kita kelebihan gizi. Walaupun teorinya sepintas masuk akal, namun bertentangan dengan kaidah ilmu kedokteran dan gizi yang normal. Maka di dunia ilmiah ia digolongkan kelompok food quacks (takhayul makanan moderen).
Sepintas food combining seperti ilmu gizi yang kita kenal. Istilah-istilah gizi, seperti protein, vitamin, serat dan lain-lainnya juga digunakan. Namun konsep gizi mereka sangat menyesatkan.
Menurut mereka makanan kita dibagi dalam kelompok-kelompok, seperti protein meals, neutral foods, starch meals, buah-buahan, sayuran, buah manis, salad dressings, salading, dan bumbu serta rempah. Ada kelompok yang tidak boleh digabung, oleh karenanya harus dimakan secara bergiliran.
Manusia sesungguhnya tergolong makhluk omnivora, yakni pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan. Manusia termasuk juga jenis mammalia (binatang menyusui) dengan tingkat perkembangan evolusi yang paling sempurna.
Tuhan telah mempersiapkan manusia secara sangat sempurna, termasuk dalam hal sistem pencernaan yang sangat siap untuk mencernakan semua jenis makanan manusia (bukan makanan harimau ataupun makanan kambing).
Bahwa sistem pencernaan manusia itu sempurna tertunjang oleh berbagai fakta:
Usus kita itu panjangnya mencapai hampir 4 meter (380 centimeter usus halus dan 110 centimeter kolon atau usus besar). Permukaan dalam usus (lumen usus) memiliki trilyunan villi (jonjot-jonjot) yang masing-masing terdiri atas trilyunan micro-villi (anak jonjot), dan kesemuanya ini akan membuat permukaan-dalam usus menjadi sangat luas (permukaan usus halus saja luasnya mencapai luas sebuah lapangan tenis!). Sistem ensim kita juga sangat sempurna.
Kita memiliki ensim-ensim golongan amilase (ensim pencerna hidrat arang), protease (pencerna protein), dan lipase (pencerna lemak). Walaupun semua ensim itu berada di bawah kontrol sistem saraf, masing-masing kelompok ensim tersebut bekerja mandiri. Kesemuanya ini membuat usus kita sangat mampu mencernakan berbagai jenis makanan (manusia), pada saat yang bersamaan.
Jadi sebenarnya usus kita tuh dah diberi kenikmatan untuk bisa mencerna makanan secara normal,, jadi g perlu deh pake Food Combining!
Food combining akan sangat berbahaya bila diterapkan pada mereka yang hanya memiliki cadangan tubuh pas-pasan, apalagi jika sedang sakit. Dalam kondisi seperti ini, kekurangan akan zat-zat gizi diambilkan dari jaringan-jaringan yang seharusnya tidak bolah dikonsumsi, yakni jaringan organ-organ tubuh vital.
Jika dalam kondisi tersebut dipaksakan menerapkan food combining, akan merusak badan dan bisa menimbulkan akibat fatal. Food combining juga tidak boleh diterapkan pada anak dan remaja dalam masa pertumbuhan. Yang pasti, pola makan itu tak akan pernah diterapkan di unit gawat darurat rumah sakit!
Melalui food combining orang dipaksa memakan berbagai jenis makanan secara bergiliran. Dengan sendirinya dalam kurun 24 jam, total makanan yang dikonsumsi sedikit dan pada gilirannya berat badan berkurang.
Setiap saat tubuh memerlukan zat-zat gizi (hidrat arang, protein, lemak serta zat-zat gizi lainnya) secara lengkap. Pada orang gemuk (kelebihan cadangan gizi) bila ia hanya memakan tepung, maka zat-zat gizi lain bisa diambil dari cadangan tubuh. Karena itu food combining hanya bisa diterapkan pada mereka yang kelebihan gizi atau cadangan tubuhnya prima (orang yang fit).
Singkatnya, kebutuhan manusia normal sebenarnya hanya dapat dipenuhi dengan menu seimbang, yaitu menu makanan yang diseimbangkan atau disesuaikan dengan kondisi saat itu. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gizi lengkap, yang secara proporsional dapat dikurangi jumlahnya bila sudah berlebih, dan ditambah bila masih kekurangan.
So,, jangan coba-coba nyoba diet ala Food Combining y,, klo mau konsultasi z dulu ke dokter kamu,, sapa tau kamu g membutuhkan diet semacam nie..
Ref:
Food combining sepenuhnya mengikuti standar pola makan 4 Sehat. Hanya saja, food combining mempertimbangkan juga efektivitas penyerapan zat gizi dan zat fitokimiawi nirgizi dalam makanan. Karena itu, asupan makanan diatur mengikuti siklus alami tubuh. Hal yang paling menonjol dalam food combining adalah kita tidak disarankan menyantap nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah sekaligus dalam satu jam makan.
Pada dasarnya, inti dari food combining mencakup empat hal. Pertama, kita disarankan mengkonsumsi makanan segar dan alami, serta menjauhi makanan yang telah diproses. Sayuran dan buah segar menjadi bagian utama menu sehari-hari. Sekalipun demikian, jangan takut kelaparan, karena kita dibebaskan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, yang bisa membuat kenyang. Lauk-pauk sumber protein, yang bermanfaat pula meningkatkan kegurihan hidangan, tidak boleh diabaikan.
Yang tidak disarankan adalah makanan olahan, karena tidak lagi alami. Seperti makanan kalengan, makanan awetan (sawi asin, manisan buah, abon), dan makanan mengandung food additives (MSG, pewarna sintetis). Kecuali tempe dan yogurt, karena kandungan senyawa fitokimiawinya justru menjadi makin kaya setelah mengalami proses pengolahan. Beras putih slip yang mengalami proses pemucatan, penambahan esens (biasanya esens pandan), dan pengasapan pengawetan tidak disarankan. Paling baik mengkonsumsi beras merah, boleh juga beras putih tumbuk.
Kedua, food combining menegaskan pentingnya menyantap kombinasi makanan mengikuti siklus alami metabolisme tubuh. Berbeda dari kebiaasan selama ini yang hanya mementingkan mendapatkan energi dari asupan makanan, dengan makan semuanya sekaligus secara campur aduk.
Pengaturan kombinasi makanan membuat tubuh lebih hemat menggunakan energi untuk memproses makanan. Dampaknya, tubuh menjadi lebih bugar dan bertenaga. Penghematan penggunaan energi ini juga bermanfaat menghambat kerusakan sel akibat ekploitasi sel dan organ tubuh secara berlebihan. Inilah salah satu alasan mengapa orang-orang yang menerapkan pola makan food combiningumumnya tampak bugar dan awet muda. (Faktor lain, karena mereka banyak mengkonsumsi serat alami dari sayuran dan buah-buahan segar yang juga kaya antioksidan.)
Pengaturan kombinasi makanan penting untuk meningkatkan efektivitas proses pencernaan makanan. Setiap jenis makanan, baik sumber karbohidrat, sumber protein, sayuran, maupun buah, memerlukan enzim pencernaan berbeda. Jika makanan disantap bersamaan atau hampir bersamaan, maka proses pencernaan tidak berjalan efektif, sehingga banyak zat gizi dan zat fitokimiawi nirgizi yang terbuang.
Ketiga, food combining mementingkan keseimbangan asam-basa tubuh. Kesimpulan serangkaian penelitian menyebutkan proses pencernaan makanan berjalan paling efektif jika jaringan tubuh dan darah (bukan lambung) dalam kondisi netral cenderung basa, dengan pH 7,35 - 7,45. Jika tubuh dalam kondisi asam, kita menjadi mudah kembung dan diare.
Keempat, food combining tidak memerlukan takaran konsumsi makanan. Kita bisa makan dalam jumlah lebih bebas, sejauh kombinasinya serasi. Sebagai sarana berdiet, baik untuk mencapai berat badan ideal, diet penyakit, maupun untuk mencapai kesehatan prima, food combining sangat mudah dipraktekkan oleh awam sekalipun. Bekal utama yang paling diperlukan hanyalah kiat makan dengan kombinasi makanan yang serasi.
Namun menurut kenyataannya,, Food Combining ini dikatakan berbahaya! apa benar??
Food combining adalah suatu hobi berbahaya, yang hanya bisa diterapkan bila kita kelebihan gizi. Walaupun teorinya sepintas masuk akal, namun bertentangan dengan kaidah ilmu kedokteran dan gizi yang normal. Maka di dunia ilmiah ia digolongkan kelompok food quacks (takhayul makanan moderen).
Sepintas food combining seperti ilmu gizi yang kita kenal. Istilah-istilah gizi, seperti protein, vitamin, serat dan lain-lainnya juga digunakan. Namun konsep gizi mereka sangat menyesatkan.
Menurut mereka makanan kita dibagi dalam kelompok-kelompok, seperti protein meals, neutral foods, starch meals, buah-buahan, sayuran, buah manis, salad dressings, salading, dan bumbu serta rempah. Ada kelompok yang tidak boleh digabung, oleh karenanya harus dimakan secara bergiliran.
Manusia sesungguhnya tergolong makhluk omnivora, yakni pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan. Manusia termasuk juga jenis mammalia (binatang menyusui) dengan tingkat perkembangan evolusi yang paling sempurna.
Tuhan telah mempersiapkan manusia secara sangat sempurna, termasuk dalam hal sistem pencernaan yang sangat siap untuk mencernakan semua jenis makanan manusia (bukan makanan harimau ataupun makanan kambing).
Bahwa sistem pencernaan manusia itu sempurna tertunjang oleh berbagai fakta:
Usus kita itu panjangnya mencapai hampir 4 meter (380 centimeter usus halus dan 110 centimeter kolon atau usus besar). Permukaan dalam usus (lumen usus) memiliki trilyunan villi (jonjot-jonjot) yang masing-masing terdiri atas trilyunan micro-villi (anak jonjot), dan kesemuanya ini akan membuat permukaan-dalam usus menjadi sangat luas (permukaan usus halus saja luasnya mencapai luas sebuah lapangan tenis!). Sistem ensim kita juga sangat sempurna.
Kita memiliki ensim-ensim golongan amilase (ensim pencerna hidrat arang), protease (pencerna protein), dan lipase (pencerna lemak). Walaupun semua ensim itu berada di bawah kontrol sistem saraf, masing-masing kelompok ensim tersebut bekerja mandiri. Kesemuanya ini membuat usus kita sangat mampu mencernakan berbagai jenis makanan (manusia), pada saat yang bersamaan.
Jadi sebenarnya usus kita tuh dah diberi kenikmatan untuk bisa mencerna makanan secara normal,, jadi g perlu deh pake Food Combining!
Food combining akan sangat berbahaya bila diterapkan pada mereka yang hanya memiliki cadangan tubuh pas-pasan, apalagi jika sedang sakit. Dalam kondisi seperti ini, kekurangan akan zat-zat gizi diambilkan dari jaringan-jaringan yang seharusnya tidak bolah dikonsumsi, yakni jaringan organ-organ tubuh vital.
Jika dalam kondisi tersebut dipaksakan menerapkan food combining, akan merusak badan dan bisa menimbulkan akibat fatal. Food combining juga tidak boleh diterapkan pada anak dan remaja dalam masa pertumbuhan. Yang pasti, pola makan itu tak akan pernah diterapkan di unit gawat darurat rumah sakit!
Melalui food combining orang dipaksa memakan berbagai jenis makanan secara bergiliran. Dengan sendirinya dalam kurun 24 jam, total makanan yang dikonsumsi sedikit dan pada gilirannya berat badan berkurang.
Setiap saat tubuh memerlukan zat-zat gizi (hidrat arang, protein, lemak serta zat-zat gizi lainnya) secara lengkap. Pada orang gemuk (kelebihan cadangan gizi) bila ia hanya memakan tepung, maka zat-zat gizi lain bisa diambil dari cadangan tubuh. Karena itu food combining hanya bisa diterapkan pada mereka yang kelebihan gizi atau cadangan tubuhnya prima (orang yang fit).
Singkatnya, kebutuhan manusia normal sebenarnya hanya dapat dipenuhi dengan menu seimbang, yaitu menu makanan yang diseimbangkan atau disesuaikan dengan kondisi saat itu. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gizi lengkap, yang secara proporsional dapat dikurangi jumlahnya bila sudah berlebih, dan ditambah bila masih kekurangan.
So,, jangan coba-coba nyoba diet ala Food Combining y,, klo mau konsultasi z dulu ke dokter kamu,, sapa tau kamu g membutuhkan diet semacam nie..
Ref:
- theeazayoe.blogspot.com
- www.gizi.net
Ehm ... Jadi klo gitu mah semur jengkol ga boleh di combine ama sambal goreng pete, tapi kata dokter specialist gizi justru itu baik utk kesehatan mulut, jadi gimana donk ???.
ReplyDeleteiiikh,, kan dibilangin boleh2 z mengkombinasi apapun asal baik untuk kesehatan dan porsinya pas.. itu sich, suka-suka kita z,, klo g suka y g usah tapi klo suka ya, silahkan2 z..
ReplyDeleteheuheu..
Lalu coba jelaskan, Kenapa orang pengidap berbagai kanker, thalasemia, asam urat, sakit kepala rutin, kolesterol lebih, diabetes, dan penyakit mematikan lainnya yang harusnya di"sembuhkan" dengan obat, BISA disembuhkan dengan pola makan FC dan tanpa OBAT?
ReplyDelete